Bangkitkan Pariwisata Pasca Pandemi, Mari Kenali Wisata Candi Borobudur dan Pola Perjalanannya!

Sebagai candi Buddha terbesar di dunia yang menawarkan pesona dari arsitektur dan sejarahnya, Wisata Candi Borobudur di Jawa Tengah sangat layak untuk kamu kunjungi.
Wisata Candi Borobudur merupakan candi Buddha terbesar di dunia yang masuk dalam daftar keajaiban dunia. Bagaimana tidak, candi dengan ratusan relief ini menawarkan keindahan dengan nilai sejarah yang berharga. Agar tak ketinggalan, berikut informasi lengkap tentang Candi Borobudur untuk kamu.
Table of Contents
Sejarah Candi Borobudur
Ketika membahas tempat wisata, kamu pasti penasaran bagaimana tempat tersebut bisa terbentuk. Sejarah pembangunan Candi Borobudur sendiri bermula sejak abad ke-8 dan ke-9 atau 800 masehi silam. Kala itu, pemerintahan sedang berada di bawah kekuasaan Dinasti Syailendra.
Pembangunan candi ini diprediksi membutuhkan waktu ratusan tahun hingga benar-benar selesai. Diperkirakan, Candi Borobudur dibangun sekitar tahun 825 pada masa pemerintahan Raja Samaratungga.
Sayangnya, tidak ada bukti kuat atau catatan sejarah yang dapat memberi penjelasan secara detail terkait siapa yang membangun candi Buddha termegah ini. Entah darimana asalnya, yang jelas kini Candi Borobudur sudah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.
Fakta Wisata Candi Borobudur
Karena sangat erat kaitannya dengan sejarah, tentu saja terdapat banyak fakta di kawasan wisata candi ini. Mungkin beberapa fakta yang akan dipaparkan sudah pernah kamu dengan sebelumnya. Jika belum pernah, coba simak dan jadikan sebagai materi edukasi.
- Banyak Relief
Kamu mungkin sudah tahu bahwa Candi Borobudur memiliki relief yang sangat banyak. Setidaknya, ada 2627 panel relief di kawasan wisata ini. Tentu saja hal ini membuat Candi Borobudur menjadi salah satu candi dengan relief terbanyak dan terlengkap di dunia.
- Banyak Arca
Bukan hanya memiliki relief yang banyak, Candi Borobudur juga mempunyai 504 arca Buddha. Salah satu arca yang paling terkenal adalah kepala Buddha. Arca ini sering dikaitkan dengan mitos yang masih dipercaya kebenarannya hingga saat ini.
Konon katanya, jika kamu meraih wajah kepada Buddha dalam tempurung arca, segala yang kamu inginkan akan terwujud. Akibat hal ini, arca di Candi Borobudur sering dicuri. Selain untuk mengabulkan segala permintaan, pencurian arca ini juga bertujuan untuk mendapat keuntungan karena harga jualnya sangat mahal.
- Pernah Dibom
Fakta selanjutnya adalah Candi Borobudur pernah mengalami pengeboman pada tanggal 21 Januari 1985. Dari 13 bom yang diluncurkan, 9 bom meledak dan menghancurkan banyak stupa. Menurut cerita yang beredar, pengeboman ini dilakukan karena permasalahan pemahaman radikal.
- Pernah Dipegang Pemerintah Hindia Belanda
Candi Borobudur ternyata pernah berada di tangan pemerintah Hindia Belanda. Kala itu, arca berharga ini diberikan kepada Inggris dan Thailand secara cuma-cuma ketika Raja Thailand sedang berkunjung ke kawasan candi.
Bahkan, pemerintah Hindia Belanda juga pernah membangun warung kopi di atas stupa, loh. Namun, warung kopi tersebut segera dihancurkan karena mengingat Candi Borobudur sebagai warisan budaya sekaligus peninggalan agama Buddha.
Borobudur Trail of Civilization
Seperti yang kamu ketahui, aktivitas pariwisata juga ikut lumpuh karena pandemi. Setelah kasus Covid-19 di Indonesia mulai melandai, berbagai macam upaya dilakukan oleh Kemenparekraf untuk kembali membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di kawasan DSP.
Sebagai langkah awal, pemerintah memutuskan untuk mengembangkan kawasan Candi Borobudur lewat program Borobudur Trail of Civilization. Program ini bertujuan untuk menghadirkan pola perjalan yang baru di sekitar kawasan candi. Bukan hanya jalan-jalan biasa, program ini disusun berdasarkan relief yang menggambarkan kehidupan zaman kerajaan Hindu-Buddha.
Diharapkan, program ini bisa menarik minat masyarakat untuk berwisata dengan pendekatan yang berkualitas. Dalam program ini, kamu bisa mencoba lima pola perjalanan, yakni:
- Ancient Kingdom Trail
- Buddhist Pilgrimage
- Joglosemar Historic Trail
- Edu Trail
- The Classical Indonesia Batik Route
Dengan adanya pola ini, kamu bisa merasakan liburan yang lebih produktif dengan membajak sawah, bercocok tanam, mengunjungi sentra produksi gerabah, menaiki delman, melakukan yoga, belajar main gamelan, menginap di Balai Ekonomi Desa, hingga menambah wawasan seputar astronomi.
Bukan hanya itu, kegiatan yang ada dalam Borobudur Trail of Civilization sangat mengedepankan undur entertainment, edukasi, dan storytelling. Dijamin, pengalaman liburan kamu akan menjadi lebih seru dan menyenangkan.
Sebenarnya, masih banyak hal yang bisa kamu kulik dari Wisata Candi Borobudur. Bila kamu hendak berkunjung ke sana, sebaiknya abadikan foto agar dapat dikenang sepanjang masa. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan supaya keindahannya tetap terjaga, ya!